Minggu, 23 Desember 2007

Melompati Logika Iblis dan Menjawab Kekuatiran Malaikat

Ketika Adam as. diciptakan, di kalangan makhluk lain, telah menimbulkan kontroversi. Iblis langsung menyatakan tidak sepakat ketika diperintah untuk bersujud kepada Adam as. Logika Iblis, Adam adalah makhluk baru yang diciptakan dari tanah. Sedangkan dia Ijajil diciptakan lebih dahulu dan dari api. Tentulah lebih mulia dia dari pada Adam as.
Logika itu ternyata telah menutup kesadaran terhadap siapa yang telah menciptakan mereka. Logika itu telah membuat Iblis membangkang terhadap perintah Alloh Tuhan semesta alam. Parahnya, logika itu tidak mau runtuh meskipun dibuatkan perumpamaan-perumpamaan oleh Alloh. Sehingga Iblis terusir dari surga dan terlaknat selama-lamanya. Protesnya Iblis itu dilambari dengan amarah dan kesombongan atas logika bahwa dia adalah lebih mulia daripada Adam as.
Malaikatpun protes, tetapi protes malaikat atas dasar kekuatiran rusaknya alam semesta. Dan bertanya, apakah tidak cukup malaikat saja yang menyembah Alloh? Tetapi malaikat adalah makhluk yang taat. Ketika dijawab oleh Alloh, “Aku lebih tahu daripada kalian.” Mereka pun tunduk dan bersujud.
Untuk membuktikan bahwa Alloh lebih tahu (padahal Alloh itu Maha Tahu, tetapi makhluknyalah yang tidak mengerti) maka Alloh membuat semacam perlombaan. Malaikat diperintahkan menyebut nama benda-benda yang ada di muka bumi. Malaikat menjawab, dia tidak mengetahui apa-apa kecuali yang telah disebutkan oleh Alloh. Dan Adam, ketika diperintah menyebutkan nama benda-benda di bumi, dia menjawab dengan lancar. Karena Alloh telah meletakkan akal tempat ilmu pada manusia.
Karena akal itulah, manusia bisa mengerti dan menampung ilmu yang diberikan oleh Alloh. Itu yang membuatnya lebih unggul daripada lain-lainnya. Dengan ilmu dan akal yang sempurna itu, manusia bisa menembus alam kesadaran bahwa dia adalah manusia yang telah disempurnakan dan dibekali dengan pengenalan terhadap Alloh Sang Pencipta. Dengan begitu manusia memperoleh kesempatan disebut sebagai insal kamil (manusia dengan kesadaran sempurna terhadap kemanuisaannya, dan kesadaran sebagai makhluk Alloh) yang pastinya tidak akan membuat kerusakan dimuka bumi seperti yang diuatirkan malaikat. Juga tidak akan membuat pemberontakan terhadap Tuhannya sehingga menjerumuskan manusia ke dalam golongan Iblis yang terlaknat.

Tidak ada komentar: