Rabu, 16 Juli 2008

Alloh Maha Baik

Sungguh, ilmu Alloh itu maha luas. Maha Benarlah sabdaNya, bila tujuh samudra dijadikan tinta, seluruh kayu di bumi dijadikan pena, belum cukuplah untuk menuliskannya meski hanya setitik dari ilmu Alloh. Dialah Yang Maha Baik, Yang mengajari manusia ilmu pengetahuan dengan perantara Qalam. Dialah Yang Maha Rahman, Yang mengajari manusia Qur'an. Dialah yang memberi manusia ilmu pengetahuan. Karena dialah Maha Tahu.
Teringatlah pada sebuah firman yang mengisahkan; Malaikat 'protes' ketika Alloh menciptakan manusia (Adam). Mengapa Alloh menciptakan makhluk yang suka berbuat kerusakan dan bertumpah darah? Tidak cukupkah Malaikat saja yang setia mengabdi kepada Alloh? Alloh hanya berfirman, "Sesungguhnya Aku lebih tahu". Kemudian Alloh membanggakan Adam lebih unggul dari Malaikat karena pengetahuannya.
Manusia mempunyai keunggulan dari makhluk lain dalam hal akal. Alloh menyempurnakan akal manusia dengan membekalinya dengan ilmu pengetahuan dan kemungkinan untuk menampung semua ilmu dari Alloh. Karena kedudukan manusia berakal sangatlah penting, Alloh sering memerintahkan manusia untuk berfikir dalam Al Qur'an. Begitu pentingnya ibadah fikir itu, sehingga Alloh meninggikan derajat orang-orang yang berfikir.
Begitulah, Alloh menciptakan Adam dari segumpal tanah, disempurnakan bentuknya dan dibekali dengan akal. Begitu Maha Baiknya Alloh, begitu cintanya Alloh kepada ciptaanNya. DitinggikanNya kedudukan manusia dari pada makhluk lainnya.

Kamis, 10 Juli 2008

Yakin...

Iman artinya percaya. Kalau anda sudah percaya, itu berarti sudah beriman. Tetapi iman begitu itu masih belum ada artinya. Tetapi jika anda sudah sampai pada keyakinan. Iman itu akan berpengaruh hebat kepada anda. Anda percaya bahwa Alloh itu ada. Tetapi anda belum sampai pada keyakinan bahwa Alloh itu ada. Anda hanya mempercayai bahwa Alloh itu ada. Tetapi anda belum bisa meyakini bahwa Alloh itu benar-benar ada. Percaya adalah langkah awal menuju Iman yang benar.
Anda percaya api itu panas. Tetapi anda belum pernah merasakan panasnya api. Anda percaya, dengan pengetahuan yang anda peroleh dari referensi dan cerita orang, bahwa api itu panas. Coba renungkan, yakinkah anda bahwa api itu panas? Belum...anda hanya mempercayai dan meyakin-yakinkan akal anda bahwa api itu panas.
Bagaimana memperoleh keyakinan? Bila anda mengumpulkan bukti-bukti dari referensi atau dari cerita orang itu adalah awal dari pengetahuan. Bukan pengetahuan yang hakiki. Pengetahuan yang Haq adalah pengetahuan yang timbul dari keyakinan. (kok mbulet ya...) Tahu dulu baru yakin. Dari yakin tahulah bahwa pengetahuan yang diperoleh itu Haq.
Keyakinan bukanlah hal yang diperoleh dengan serta merta. Itu merupakan buah dari pengalaman pribadi. Jika tangan anda pernah dijilat api, tentu anda akan yakin bahwa api itu panas. Bila anda pernah merasakan gula, tahulah anda dan yakinlah anda bahwa gula itu manis. Tetapi jika anda belum pernah merasakan panasnya api, tetapi anda pernah mendengar bahwa api itu panas, pengetahuan anda tentang api itu hanyalah kepercayaan (taqlid). Pengetahuan seperti itu jauh dari keyakinan.
Lalu bagaimana agar iman itu sampai pada keyakinan? Bekerjalah, raihlah iman yang sampai pada keyakinan. Alloh tidak membiarkan seseorang berkata, "aku sudah beriman", sebelum diuji imannya. Nah, iman yang lolos ujian itulah yang sampai pada keyakinan. Bila kita ingin mencapai derajat yakin, hati-hati dalam bekerja menempuh ujian Alloh. Tetapi jangan sekali-kali minta diuji, karena kita ini bodoh dan tidak tahu kekuatan diri. Semoga kita selamat dalam menempuh ujian dan mencapai derajat keyakinan beriman...Wasta'inu bisobri waashsholah (mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat). Mari bersama-sama bekerja, menuju ridho Alloh.