Senin, 07 Januari 2008

1429..Teruslah Berharap

Selamat tahun baru 1429 Hijriyah!

Di akhir tahun ini, negeri kita tak lekang dari bencana. Akankah tahun depan ini bencana akan reda dari negeri tercinta? Mungkinkah kita mencapai kehidupan yang lebih baik dari sekarang?

Sudah terlalu banyak kerusakan yang kita timbulkan. Namun kita tak juga menyadarinya. Entah mengapa? Apakah memang sudah demikian adanya, bahwa kerakusan manusia tak akan bisa reda tanpa penghalang yang kuat. Mungkin karena manusia tidaklah sanggup atau tidak mau menghalangi keserakahannya..kini alamlah yang bergerak untuk menghalangi sifat rakus manusia.

Atas nama kesejahteraan keserakahan itu justru semakin tidak pernah puas. Karena manusia banyak yang merasa tidak sejahtera. Atas nama kemajuan, keserakahan itu malah memundurkan semua yang telah dicapai manusia tentang keluhuran budi pekerti. Atas nama teknologi, keserakahan itu telah menjadi semakin liar. Lalu..atas nama apa bencana melanda negeri ini, yang memporak-porandakan kehidupan manusianya?

Ribuan doa telah dipanjatkan..namun doa itu jauh dari harapan, apalagi dikabulkan. Dzikir akbar telah digelar, tetapi jauh dari kesadaran. Harapan pun tak kurang panjangnya, namun jauh dari keyakinan wujudnya.

Saudara..sebelum berdoa mari kita koreksi diri kita masing-masing, mengapa doa kita tidak dikabulkan, mengapa bencana justru datang bertubi-tubi. Sebelum berdzikir, mari kita ingat-ingat, selama ini apa yang melalaikan kita dari dzikir. Sebelum berharap, sudahkah kita melakukan sesuatu yang membuat kita sampai pada keyakinan akan rahmat Alloh?

Saudara..Hijrah adalah sebuah perjuangan untuk mewujudkan harapan. Dalam perjuangan itulah doa dan dzikir dipanjatkan dengan keyakinan. Hijrah juga berarti pertobatan, perpindahan dari keburukan menjadi baik. Dari keserakahan menuju syukur.

Iman, Hijrah dan Jihad…Yakin, Bergerak dan Berjuang untuk mencapainya..Doa atau harapan tanpa itu semua hanyalah angan-angan kosong belaka. Kalau kita yakin banjir akan terjadi kalau hutan gundul, mengapa tetap saja menggunduli hutan? Kalau kita yakin banjir akan menyengsarakan kita, mengapa kita tidak berusaha untuk menjaga saluran air.

Kalau kita merindukan surga, mengapa tidak bergerak ke sana. Kalau kita merindukan ridho, mengapa tidak berjuang mencapainya. Kalau kita menginginkan kekasih mengapa tidak menyatakan cinta. Kalau kita merindukan Alloh mengapa tidak menghadapnya?

Mari terus berharap..semoga kita bisa memperbaiki diri. Jangan berhenti berharap…Karena putus harap kepada Alloh sama saja tidak mengakui Alloh…Kita hanya perlu berusaha menggapai harapan kita sesuai dengan syariatnya

Tidak ada komentar: