Nabi Sulaiman as. pernah diberi pertanyaan untuk menguji kepantasan dia dalam menggantikan Nabi Dawud as. Pertanyaan itu adalah wasiat Nabi Dawud untuk mencari pemimpin yang tepat. Pertanyaan itu juga untuk pemuka-pemuka bani Israel. Namun hanya Nabi Sulaiman as. yang mampu menjawab pertanyaan itu atas pertolongan Alloh. Pertanyaan tersebut adalah; Apa yang dijauhi oleh manusia tanpa bisa kembali? Apa yang dilalui manusia dikejar manusia tetapi dia semakin menjauh darinya, meski manusia menginginkan tetap disana? dan Apa yang didekati manusia tanpa bisa menjauh sedikitpun? (Begitulah kira-kira pertanyaannya, mungkin para alim ulama pernah mendengar kisah ini. Saya pun mendengarnya dari guru saya...dan sekarang saya sampaikan dengan keterbatasan atas pemahaman saya).
Sulaiman yang bijaksana menjawab yang dijauhi manusia tanpa bisa kembali adalah umur. Manusia setiap hari, dari lahir dan tumbuh dewasa dia berkembang semakin jauh dari kelahiran dan masa muda. Betapa orang menginginkan dia tidak akan bisa bertahan untuk awet muda atau semakin muda, yang terjadi adalah setiap hari bertambah jauh dari kemudaan atau lazim disebut semakin tua.
Kemudian yang dilalui manusia, dikejar tetapi semakin jauh ditinggalkan adalah dunia. Setiap hari manusia itu berjalan semakin jauh dari dunia. Bahkan meski dikejar-kejar dunia itu akan semakin jauh dari tangkapan. Mau tidak mau, dunia itu sebenarnya berada di belakang kita sesuai urutan waktu yang semakin bertambah. Kalau kita mengejarnya, kita menjadi orang yang keblinger. Kita akan mengangankan berjalan terbalik ke belakang.
Padahal seharusnya kita berjalan ke depan. Menuju sesuatu yang didekati tanpa bisa menjauh sedikitpun darinya. meskipun kita mau dan ingin menjauh darinya, tetapi kita tidak bisa menjauh darinya. Itulah alam akhirat, yang akan dimasuki manusia melewati kematiannya. Jadi manusia itu mau tidak mau akan mengalami mati untuk memasuki alam yang disebut sebagi alam akhirat yang kekal tidak tergantung waktu kecuali atas kehendak Alloh yang menguasai waktu.
Nah, dari uraian di atas bisa disimpulkan, juga sesuai dengan kabar-kabar yang disampaikan para nabi dalam kitab-kitab suci. Bahwa manusia itu melewati tiga periode kehidupan. Yaitu, periode ketika belum mengenal kehidupan (Alam Arwah), kemudian lahir kedunia (Alam Dunia), dan terakhir memasuki alam akhirat (Hari Akhir). Tiga periode kehidupan manusia itu selalu hanya melewati dua pintu, yaitu pintu kelahiran dan pintu kematian. Subhanalloh, alhamdulillah, astaqfirulloh...salam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar