Pernahkah Anda merasa kesepian? Atau pernahkah Anda merasa hampa? Tidak tahu mau apa? Atau tidak menemukan apa sebenarnya yang Anda mau? Saya tentu akan memperoleh jawaban YA atau TIDAK! Saya pun mempunyai dua jawaban itu YA dan TIDAK. Ambigu tentunya...ya..kita manusia itu makhluk yang ambigu (sering mendua dan tidak jelas). Saya memang sering dihadapkan pada dua pilihan yang sulit, tiga atau empat bahkan. Dan saya harus menjawabnya satu persatu, tak jarang saya harus menjawabnya bersama-sama dengan satu jawaban. Padahal saya tahu, jawaban yang diminta dari semua pertanyaan itu adalah kebahagiaan.
Dalam mendapatkan pertanyaan tersebut, saya sering merasa kesepian. Saya merasa hampa, tidak tahu harus bagaimana..padahal saya tahu, jawaban dari persoalan itu adalah kebahagiaan. Aneh, ya? Bila anda sedih tentunya jawaban dari kesedihan itu adalah kebahagiaan. Bila anda sengsara, jawaban dari kesengsaraan itu adalah kebahagiaan. Sebenarnya, dari banyak persoalan yang kita hadapi, jawabannya hanyalah kebahagiaan saja, titik. Anda tentu menyoal..yang menyengsarakan itu jalan memperoleh kebahagiaan itu. Bukan kebahagiaan itu sendiri.
Saya, sering lupa...bahwa kehendak kita belum tentu sesuai dengan kehendak Allah. Keinginan kita belum tentu sesuai dengan keinginan Alloh...saya sering merasa menderita, padahal Alloh lah yang mempunyai kekuatan...La haula wa la Quwata ila billah...sebenarnya kita ini tidak berdaya apa-apa...Bila kita mendengar panggilan..Hayya alaal falaah (mari menuju kemenangan/kebahagiaan), jawabnya tentu..Laa haula wa laa Quwata ila billah..itu sebenarnya mengingatkan kita, bahwa kebahagiaan itu bisa diraih dengan daya dan upaya pemberiaan Alloh. Saya sering lupa...astaqfirulloh...bahwa sebenarnya kita berada pada garis takdir. Apapun usaha kita, jalan kita adalah menghampiri takdir. Sekuat apapun kita meronta selama kita seperti ikan yang sadar bahwa hidupnya di dalam gelombang lautan, kita akan tetap merasa nyaman. Kalau kita ikan yang berada di daratan, meronta atau pun tidak tentunya ikan itu akan mati. Karena ikan itu tidak bisa hidup di tanah yang kering. Subhanalloh...Alhamdulillah, kita masih berada dalam lautan takdir Yang Maha Kuasa.
Bila kita ini ikan yang hidup di lautan, tentunya kita sadar bahwa hidup kita diliputi air. Jika kita lupa bahwa kita adalah ikan, maka kita akan gelagapan ketika menyadari bahwa kita berada dalam lautan. Kita akan ketakutan. Kita manusia yang dilahirkan di muka bumi ini dengan penuh kesusah payahan..sebenaranya wajar bila kita akrab dengan yang namanya susah dan payah...kita terima saja hidup kita yang dilingkupi masalah..Bila kita dengan berani dan ikhlas menjalaninya, tentu akan datang pertolongan Alloh..Alloh Maha Menepati Janji..carilah ayat-ayat-Nya yang membuat kita merasa nyaman dan terhibur. Al Qur'an diturunkan kepada ummat Muhammad SAW sebagai teman setia..yang dengan jujur memberitakan kesusahan dan kegembiraan.
Nah, ternyata kita tidak sendirian. Alloh menemani kita dalam menjalani hidup di dunia ini dan menjawab persoalan-persoalannya. La tahzan wala takhof, jangan kuatir dan jangan takut, yakinlah inaalloha maa anna, Alloh bersama kita. Kita hanya diminta meyakini itu...yakin...yakin dengan sebenar-benarnya yakin. Bagaimana kita bisa menghilangkan kesedihan, kekuatiran dan ketakutan menghadapi hidup di dunia masalah jika tidak yakin bahwa kita sebenarnya diperhatikan Alloh...Mari kita baca surat..Wa duhha..Alloh sebenarnya tidak meninggalkan kita..mungkin Alloh sedang menguji keyakinan kita. Karena Alloh mendidik kita agar YAKIN. Alloh sangat perhatian kepada kita, dengan diturunkannya petunjuk Al Qur'an dan Nabi SAW sebagai uswah khasanah. Subhanalloh...Alhamdulillah...Astaghfirulloh
Dalam mendapatkan pertanyaan tersebut, saya sering merasa kesepian. Saya merasa hampa, tidak tahu harus bagaimana..padahal saya tahu, jawaban dari persoalan itu adalah kebahagiaan. Aneh, ya? Bila anda sedih tentunya jawaban dari kesedihan itu adalah kebahagiaan. Bila anda sengsara, jawaban dari kesengsaraan itu adalah kebahagiaan. Sebenarnya, dari banyak persoalan yang kita hadapi, jawabannya hanyalah kebahagiaan saja, titik. Anda tentu menyoal..yang menyengsarakan itu jalan memperoleh kebahagiaan itu. Bukan kebahagiaan itu sendiri.
Saya, sering lupa...bahwa kehendak kita belum tentu sesuai dengan kehendak Allah. Keinginan kita belum tentu sesuai dengan keinginan Alloh...saya sering merasa menderita, padahal Alloh lah yang mempunyai kekuatan...La haula wa la Quwata ila billah...sebenarnya kita ini tidak berdaya apa-apa...Bila kita mendengar panggilan..Hayya alaal falaah (mari menuju kemenangan/kebahagiaan), jawabnya tentu..Laa haula wa laa Quwata ila billah..itu sebenarnya mengingatkan kita, bahwa kebahagiaan itu bisa diraih dengan daya dan upaya pemberiaan Alloh. Saya sering lupa...astaqfirulloh...bahwa sebenarnya kita berada pada garis takdir. Apapun usaha kita, jalan kita adalah menghampiri takdir. Sekuat apapun kita meronta selama kita seperti ikan yang sadar bahwa hidupnya di dalam gelombang lautan, kita akan tetap merasa nyaman. Kalau kita ikan yang berada di daratan, meronta atau pun tidak tentunya ikan itu akan mati. Karena ikan itu tidak bisa hidup di tanah yang kering. Subhanalloh...Alhamdulillah, kita masih berada dalam lautan takdir Yang Maha Kuasa.
Bila kita ini ikan yang hidup di lautan, tentunya kita sadar bahwa hidup kita diliputi air. Jika kita lupa bahwa kita adalah ikan, maka kita akan gelagapan ketika menyadari bahwa kita berada dalam lautan. Kita akan ketakutan. Kita manusia yang dilahirkan di muka bumi ini dengan penuh kesusah payahan..sebenaranya wajar bila kita akrab dengan yang namanya susah dan payah...kita terima saja hidup kita yang dilingkupi masalah..Bila kita dengan berani dan ikhlas menjalaninya, tentu akan datang pertolongan Alloh..Alloh Maha Menepati Janji..carilah ayat-ayat-Nya yang membuat kita merasa nyaman dan terhibur. Al Qur'an diturunkan kepada ummat Muhammad SAW sebagai teman setia..yang dengan jujur memberitakan kesusahan dan kegembiraan.
Nah, ternyata kita tidak sendirian. Alloh menemani kita dalam menjalani hidup di dunia ini dan menjawab persoalan-persoalannya. La tahzan wala takhof, jangan kuatir dan jangan takut, yakinlah inaalloha maa anna, Alloh bersama kita. Kita hanya diminta meyakini itu...yakin...yakin dengan sebenar-benarnya yakin. Bagaimana kita bisa menghilangkan kesedihan, kekuatiran dan ketakutan menghadapi hidup di dunia masalah jika tidak yakin bahwa kita sebenarnya diperhatikan Alloh...Mari kita baca surat..Wa duhha..Alloh sebenarnya tidak meninggalkan kita..mungkin Alloh sedang menguji keyakinan kita. Karena Alloh mendidik kita agar YAKIN. Alloh sangat perhatian kepada kita, dengan diturunkannya petunjuk Al Qur'an dan Nabi SAW sebagai uswah khasanah. Subhanalloh...Alhamdulillah...Astaghfirulloh